Sumber klik
Yogyakarta, 10 Maret 2016, Gedung University Club (UC) UGM, Yogyakarta, Kamis, 10 Maret 2016,. Diadakan Seminar Multitasking librarian seminar ini menghadirkan 3 pembicara Yaitu Ratih IbrahimMM. Psychologist, CEO Personal Growth, Jakarta. Topik: “Meningkatkan Profesionalisme SDM Perpustakaan melalui Interpersonal Skills”.Disamping juga menghadirkan Dr. Kuwat Triyana, Dosen Ilmu Fisika FMIPA dan Peneliti LPPT Universitas Gadjah Mada. Topik: “Peran dan Dukungan Pustakawan dalam Kegiatan Pembelajaran, Penelitian dan Publikasi Ilmiah”Dan juga menghadirkan Mrs Lee Cheng Ean from University of Singapore (NUS) Librarian Chief librarian national dengan topik “ Meningkatkan berbagai layanan pengguna “
Multitasking Pada era global Service Excellent
Pada era global saat ini, persaingan tenaga kerja asing semakain banyak, hal ini membuat perpustakaan memaksa meningkatkan performa kerjanya, untuk meningkatkan dan mempercepat performa dan keinginan perpustakaan, tidak jarang ditemui para staf perpustakan menjalankan pekerjan lebih dari satu pekerjaan di saat yang bersamaan, kegiatan ini dinamakan multitasking librarian. Ini adalah kinerja yang dilakukan pustakawan untuk menangani lebih dari satu pekerjaan atau satu tugas pada waktu yang sama, istilah ini berasal dari tugas ganda. Multitasking librarian memungkinkan pustakawan memudahkan atensi dan usaha dari satu tugas ke tugas yang lain harus dipelajari ulang informasi yang sama atau memulai tugas yang sama dari awal. Multitasking librarian merupakan kemampuan yang dimiliki terutama dengan semakin meningkatkan jumlah informasi. Multitasking memungkinkan pustakawan untuk mengolah sejumlah besar informasi secara simultan dan mengkompensasikan keterbatasan memilih kerjanya dengan memudahkan atensi dan usahanya dari satu tugas ke tugas yang lain.Jadi multitasking librarian memungkinkan pustakawan untuk menyelesaikan beberapa tugas hampir secara kebersamaan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat perpustakaan akan kuantitasnya, hal ini dapat dilihat aspek – aspek pribadi seseorang pustakawan yang mungkin dia bisa mencapai kinerja yang superior. Aspek pribadi ini mendorong dirinya untuk mencapai kinerja yang superior yang dimilikinya.
Menurut dewi Ratih multitasking librarian berkemampuan berkompetensi Interpersonal merupakan kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan yang afektif setiap pustakawan dapat memaknai melakukan komunikasi efektif yang meliputi kemampuan hubungan interpersonal kemampuan membuka diri untuk menafsirkan kebutuhan pemustaka, kemampuan untuk bersikap asersif, empati serta dapat mengelola dan mengatasi konflik dengan orang lain.
Kemampuan berorganisasi
Setiap pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan kualitas, harus mampu melakukan perubahan menjadi pekerja tidak lagi hanya memilah pengetahuan, tetapi bisa memberikan manfaat bagi banyak pemustaka sehingga benar- benar menjadi kunci keberhasilan selain kegiatan usaha, disamping pustakawan harus berfokus pada nilai yang dihasilkan dapat memuaskan stakeholder dan juga memuaskan pada dirinya sendiri.
Mempunyai spirit hospital
Pustakawan harus memiliki tanggung jawab, mempunyai kemampuan memahami perubahan secara cepat dan melaksanakan tugas- tugasnya secara cepat dan tepat.
Good computer skill
Seorang pustakawan harus merencanakan pengembangan professional untuk memposisikan diri untuk karir masa depan maka harus mempunyai preferensi teknologi di bidangnya diantaranya :
1) Web and Social skill
Seorang pustakawan dalam berorganisasi mencari untuk meningkatkan jejak mereka di web dan media social dapat meningkatkan situs alat – alat menajemen konten HTML dan memanfaatkan media social dalam menyampaikan organisasi di samping menuasai aplikasi untuk meningkatkan daya tarik dalam organisasi.
2) Email
Seorang pustakawan bisa menggunakan email bagi kehidupan pribadi dan professional untuk meningkatkan produktivitas kantor.
3) Computer net work
Seorang pustakawan harus berkemampuan dalam penguasaan jaringan.
4) Data base
Serang pustakawan berkemampuan dalam menguasai basis data.
Language skill
Seorang pustakawan meningkatkan ketrampilan melibatkan kegiatan pemblajaran empat ketrampilan berbahasa yaitu: listening (menyimak) berbicara (speaking) Membaca (reading) menulis (writing) ke empat ketrampilan berbahasa ini dikemas ke dalam standart kompentensi.
Peran dan Dukungan Pustakawan dalam Kegiatan Pembelajaran, Penelitian dan Publikasi Ilmiah. Dr. Kuwat Triyana. Dosen Ilmu Fisika FMIPA dan Peneliti LPPT Universitas Gadjah Mada
Sementara Dr Kuwat Triyana dalam paparannya menyampaikan pandangannya mengamati beberapa pokok pikiran tentang pemblajaran student center learning, siklus penelitian dan publikasi, peran dukungan pustakawan,hasil survey peningkatan kualitas layanan, usulan peningkatan layanan.Tren pembalajaran sekarang mahasisiwa dituntut belajar mandiri, Yang dulunya teacher center menjadi student center sehingga mahasiswa dituntut aktif mandiri dalam mencari sumber – sumber informasi mahasiswa tidak ditentukan judul informasi dan juga tidak dibatasi jumlahnya, dosen hanya menyampaikan topiknya saja.Dosen hanya sebagai fasilitator untuk membantu belajar di luar pemblajaran dalam mengembangkan kemampuan sebuah penelitian.Masalah yang dihadapi dosen masih kurang mengikuti tren keilmuan muthakirnya.Dosen dan mahasiswa mengakses sumber teks book dari perpustakaan yang dikelola oleh perpustakaan memudahkan mencari litertur yang lebih spesifik. Dengan dukungan Peran pustakawan dalam melakukan proses riset maka di perlukan berbagai perbaikan dan usulan, diantaranya pentingnya meninjau ulang sistem sosialisasi literature online yang dilanggan ke civitas agar lebih efektif, seperti dibuatnya digital e- library, perlunya perpindahan dari e-libray ke m elibrary, dan dibuatnya saluran umpan balik.
Pembicara ke 3 menghadirkan Mrs. Lee Cheng Ean, Chief Librarian, National University of Singapore (NUS).
Sedangkan pembicara ke 3 menyampaikan pengalaman pribadinya dalam membangun team work sebagai seorang pustakawan harus mampu sebagai partner dalam pendidikan dan pemblajaran riset pada nasional University of Singapore. Dalam membentuk team work yang sukses, yang perlu disadari adalah adanya berbagai tren sekarang dan di masa depan, dimana disusun komitmen bersama strategi membangun team work yang diyakini mampu meningkatkan peran dan kemampuan pustakawan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditentukaan. Perpustakaan dalam menyusun team worknya menjadi 3 team work berupa 30 % Fungtional team yaitu berupa Asset manajemen, aquaisisi, e- resources majaement, serial manajemen,IR. 20 % project team berupa portal review, library refresh and renovations. 50 % Resource team berupa Information literacy programmes,Outrech, Advisory one on one advisory or small goups, information service- information desk, after office hours duty, only chat service.Dan diperlukan Tranformation librarian dalam building new abilities dari old ke new berupa Inward looking menjadi networker – technical expert – Multiskill – Reactive – proactive – Information Gatherer – Problem solver. Sementara Transformative librarian Building new Capabilities dari old ke new berupa Gatekeeper menjadi Collaborator, dari online searcher menjadi instructor dari custodian of collection menjadi facilitator, dari service provider menjadi information advisor.(Prilangka)