Seminar Internasional bertajuk Multitasking Librarian ini mengusung wacana profesionalisme pustakawan di peradaban pekembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, dan pustakawan serta perpustakaan dituntut untuk melakukan transformasi. Dalam melakukan transformasi tersebut, diperlukan kesiapan SDM perpustakaan menjadi sumberdaya yang “multitasking” atau mampu melakukan beragam tugas karena memiliki berbagai keahlian dan siap menjadi agent of change.
Narasumber pertama: Dra Ratih Ibrahim, MM.Psi, seorang Psikolog, CEO Personal Growth di Jakarta. Topik yang diusung adalah Mendongkrak Profesionalisme SDM perpustakaan melalui kemampuan soft skills.
Pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada pemustaka. Pustakawan harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pemustaka. Salah satu kompentensi yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan adalah menguasai soft skills. Soft skills pada dasarnya merupakan keterampilan non teknikal dan terkait erat dengan kepribadian seseorang. Pustakawan harus dapat berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan pemustaka. Agar dalam berkomunikasi dengan baik kepada pemustaka keterampilan dalam menguasai Soft skills sangat diperlukan, penguasaan soft skills harus dikuasai oleh pustakawan profesional, salah satu atribut soft skills yang harus dikuasai pustakawan adalah dapat berkomunikasi dengan baik, ramah dan sopan, adalah kemampuan soft skills yang harus diberikan kepada pemustaka.
Kemampuan soft skills berkaitan dengan kemampuan bersikap seperti bagaimana memberikan layanan yang baik, beradaptasi, berkomunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, resolusi konflik, dan sebagainya, soft skills bersifat invisible.
Dalam paparannya, narasumber menyampaikan: Library As a Business, walaupun perpustakaan merupakan organisasi nirlaba, tetapi di era teknologi informasi ini pustakawan hendaknya bisa membaca adanya peluang bisnis yang bisa dikembangkan disana. Disamping itu, Be Multitasking Librarian; Bagaimana pustakawan meningkatkan kualitas untuk service excellent, antara lain kita harus memiliki kemampuan berorganisasi dengan baik, antara lain: maintaining extensive catalogues, managing staff, dan mastering your space. Kemampuan lain yang tidak kalah pentingnya, pustakawan harus memiliki kemampuan good computer, dan language skills.
Narasumber Kedua: Dr. Kuwat Triyana, Dosen dan Peneliti LPPT UGM. Topik yang disampaikan: Peran dan Dukungan Pustakawan dalam Kegiatan Pembelajaran, Penelitian dan Publikasi Ilmiah.
Dr. Kuwat menyampaikan pengalaman searching referensi yang disediakan di website-nya perpustakaan UGM, disampaikan juga hasil survei untuk tingkat kunjungan website perpustakaan UGM. Peran Pustakawan dalam pembelajaran di PT khususnya sangat besar, apalagi di era teknologi informasi dan banyaknya informasi yang diunggah di website, dari informasi yang jelas sumbernya dan dapat dipertanggung jawabkan sampai informasi yang bersifat abal-abal. Disini pustakawan dituntut untuk bisa men-share informasi ke pemustaka sumber-sumber informasi yang bisa dipakai untuk bahan rujukan dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Narasumber Ketiga: Mrs. Lee Cheng Ean, Chief Librarian di National University of Singapore (NUS). Topik yang disampaikan: Best practice of NUS librarians in providing services to various library users.
Narasumber berbagi tentang praktek, baik pelayanan pustakawan NUS bagi pemustaka dari berbagai generasi. Misalnya beberapa langkah yang telah dilaksanakan NUS dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pemustaka yaitu memfasilitasi pembelajaran aktif, kemudahan akses web, mengelola data penelitian, assess and telling stories with business, analytics – bibliometrics, dan digital scholarship – GIS, data analytics.
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa: Pustakawan harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan perubahan berbagai ilmu pengetahuan yang ada. Dapat dikatakan bahwa multitasking librarian selain harus memiliki kemampuan sesuai bidang keahliannya dalam melayani pemustaka juga dituntut untuk bersifat adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini dan berkeinginan untuk tahu terhadap berbagai hal.