Pembicara 1: Hanna Chaterina George, S.S.,M.I.Kom
Mengangkat tema Literasi Informasi di Sekolah: Penerapan POLA LISAuntuk Menyelesaikan Karya Ilmiah Siswa Kelas 12 Beliau memaparkan bahwa implementasi literasi informasi di sekolah-
sekolah menengah atas merupakan langkah-langkah terampil dalam menggunakan informasi untuk tugas penelitian sekolah atau karya ilmiah serta menuliskannya dengan efisien, efektif dan beretika.
Keterampilan yang diperlukan siswa dalam kegiatan berliterasi informasi mencakup, antara lain:
1. Keterampilan membaca, termasuk membaca cepat, keterampilan untuk memahami kapan siswa pelu melakukan scanning danskimming.
2. Keterampilan menggunakan sumber-sumber informasi baik yang ada di perpustakaan sekolah maupun sumber informasi lainnya.
3. Keterampilan memilih, memilah, memahami serta mengambil intisari isi tulisan dari sumber-sumber informasi yang digunakan.
4. Keterampilan menulis, khususnya menulis ilmiah.
5. Keterampilan menggunakan informasi secara beretika.
POLA LISA menggambarkan program literasi informasi dalam tiga wilayah besar yang mencakup:
1. Perpustakaan
Mengembangkan program-program yang mencakup library skills; membaca bebas; membuat sinopsis buku dan majalah; menonton film dan teknik penelusuran internet.
2. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Beragam mata pelajaran yang diajarkan siswa di sekolah beradapada wilayah ini, dan guru-guru mata pelajaran biasanya sering menggu
nakan perpustakaan dalam kegiatan pembelajaran siswa selain di kelas.
3. Langkah-langkah literasi informasi, mencakup tugas/pertanyaan penelitian; Pencarian informasi; Pengumpulan informasi; Penyelarasan informasi; dan Pemanfaatan informasi
Program literasi informasi akan sukses diimplementasikan di sekolah- sekolah apabila mendapat dukungan dari kepala sekolah, terciptanya kolaborasi pustakawan sekolah dan guru serta pemilihan strategi pendidikan literasi informasi yang tepat untuk masing-masing sekolah.
Pembicara 2: Dhama Gustiar, SS.,M.Pd
Mengangkat tema Literasi Informasi: Aplikasinya di Perguruan Tinggi.
Memulai paparannya dengan melihat perbedaan pola pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di perguruan tinggi.Pada umumnya Pola pembelajaran di sekolah selalu melibatkan seorang guru dan kegiatannya dilakukan di dalam ruangan, sedangkan di perguruan tinggi seorang dosen hanya berperan sebagai fasilitator dan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Jadi di perguruan
tinggi mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri.
Beilau mengutip definisi literasi informasi dari Association of Collage & Research Libraries, 2015 bahwa literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang meliputi penemuan informasi yang reflektif, pemahaman bagaimana informasi dihasilkan dan dinilai, dan penggunaan informasi dalam penciptaan pengetahuan baru dan partisipasi secara etis dalam masyarakat pembelajar.
Berbagai permasalahan yang muncul sehingga program literasi informasi penting dilakukan di perguruan tinggi, antara lain:
1. Rendahnya kemampuan kritis dan pemecahan masalah mahasiswa
2. Rendahnya kemampuan mengakses dan menganalisa informasi
3. Rendahnya keterampilan penggunaan informasi, evaluasi dan plagiarisme
Jenis Sesi pelatihan literasi informasi di Universitas Pelita Harapan Jakarta, antara lain:
1. Information Literacy Training Program (ILTP) online menggunakan moodle, untuk 3000 mahasiswa baru (1 sesi, terdiri dari 4 topik LI)
2. 8 sessions free ILTP (minimal 5 peserta)
3. Taylor-made session (Skripsi, Tesis)
4. Seminar session
5. Embedded session (study skill)
6. ILTP for new staff and lecture
Kompetensi Literasi Informasi yang harus dimiliki pustakawan antara lain:
1. Identifikasi informasi
2. Akses informasi
3. Evaluasi informasi dan sumber
4. Penggunaan informasi
5. Aspek hokum, sosial, dan etika
Seorang mahasiswa yang literat akan mampu:
1. Mengidentifikasi batasan dan kebutuhan informasinya
2. Mencari informasi dengan efektif, reflektif, selektif, dan evaluatif
3. Mampu memahami pengetahuan awal, informasi baru yang didapatkan (schema) dan menggunakan informasi baru dalam
proses pembentukan pengetahuan baru (schemata)
4. Mampu menentukan bentuk produk informasi terbaik untuk dikomunikasikan secara legal dan etis.Jadi literasi informasi bukan hanya keterampilan menggunakan computer dan teknologi informasi, keterampilan melakukan penelusuran informasi, keterampilan menulis, keterampilan presentasi. Namun tujuan literasi informasi adalah MENCIPTAKAN MAHASISWA PEMBELAJAR MANDIRI SEPANJANG HAYAT.