Rabu, 25 Mei 2016 saya berkesempatan mengikuti seminar FPPTI Jakarta dengan tema “pustakawan sebagai mitra pendidik”. Seminar ini dilaksanakan di Universitas Al Azar Jakarta, diikuti oleh 80-an peserta. Ada 4 materi dalam seminar ini; kebijakan dikti terkait e-jurnal, plagiat, lib 2.0 dan big data. Kecuali Big Data, saya mengikuti semua materi.
Terkait materi E-jurnal disampaikan oleh Dr. Dripa Sjabana dari Dikti. Beberapa point, yang disampaikan beliau dari sudut pandang orang DIKTI dan sebagai dosen terhadap pustakawan, menurut saya menarik. Saya sendiri mengamini pandangan Dr. Dripa, bahwa pustakawan memiliki peran banyak terkait e-jurnal dalam berkolaborasi dengan pendidik. Mengolah buku, melayani sirkulasi merupakan kompetensi wajib pustakawan, namun demi profesionalisme, pustakawan perlu melakukan berbagai hal lainnya.
Tiga kompetensi yang Dr. Dripa harapkan dari pustakawan terkait pustaka elektronik: memberi pengetahuan, melatih pemanfaatan, serta pengumpulan – pengolahan data pustaka elektronik.
Memberi pengetahuan terkait dengan pandangan luas yang seharusnya dimiliki pustakawan pada berbagai sumber pustaka elektronik yang dibutuhkan oleh pemustaka. Big view pada peta sumber informasi elektronik, mutlak harus dimiliki pustakawan. Peta sumber memuat berbagai sumber serta nilai lebih dan kurangnya. Melatih pemanfaatan, dalam hal ini pustakawan harus ahli dalam: cara mengakses (sederhana dan canggih) serta strategi jika gagal akses karena dibatasi hak, berbagai sumber alternatif untuk akses, pemanfaatan RSS, content alert dan lainnya. Pengumpulan dan pengolahan data: terkait dengan riset dan data mining dari pustaka elektronik. Pustaka elektronik yang dapat dikelompokkan sesuai subyek tertentu (misalnya) dapat diolah lagi datanya menjadi informasi yang berguna bagi penelitian pemustaka. Ini penting. Misal menghasilkan data sebaran penelitian, peta keterkaitan antar subyek penelitian, siapa peneliti terbanyak, siapa paling banyak berkolaborasi, dan lainnya.
(Lepas dari dialektika tentang SCOPUS), Dr. Dripa menyampaikan pula tentang kemampuan pustakawan dalam membaca data yang dimuat oleh berbagai pengindeks, Scopus misalnya. Angka yang mengindikasikan sesuatu terkait dokumen ilmiah yang ada di Scopus tentunya sangat bermanfaat bagi pendidik dan mahasiswa.
Kemampuan pustakawan dalam menggunakan perangkat lunak untuk menulis, presentasi juga disinggung oleh Dr. Dripa. Beliau menyampaikan bahwa penguasaan software tersebut mutlak bagi pustakawan.
Slide Dr. Dripa bisa diakses di https://docsend.com/view/336y3yv
Dokumen kegiatan FPPTI Jakarta dapat dilihat di http://fppti-dkijakarta.or.id/?q=galerivideo