Tanggal 10-11 Agustus 2017, kami berdua berkesempatan mengikuti workshop dengan tema MOOC (Massive Open Online Course), di Universitas Mahidol, Thailand. Kegiatan ini terkait dengan forum kerjasama perpustakaan ASEAN, AUNILO (ASEAN University Network Interlibrary Online).
Pelaksanaan workshop dipusatkan di Mahidol Learning Center, kampus Salaya. Sementara kami menginap di Salaya Pavilion, Mahidol International College. Jarak keduanya cukup dekat, 10 menit perjalanan jalan kaki, atau beberapa menit saja dengan kendaraan kampus tram. Hari pertama, kami dijemput panitia, dan diantarkan menggunakan tram.
Tram ini, di Jogja mirip seperti kereta mini yang biasa dipakai untuk mengangkut anak-anak keliling desa. Namun panjangnya sekitar setengahnya saja. Tram ini memiliki beberapa pos untuk berhenti, dengan beberapa warna plat yang terpasang di depan dan belakang. Warna mengindikasikan jalur perjalanan. Dari penginapan, kami ambil warna hijau, berhenti di kantor presiden universitas (semacam rektor), dan kemudian ikut tram warna kuning menuju tempat acara.
Sepanjang perjalanan, kami melihat kampus Mahidol yang bersih. Ada juga gedung yang baru dibangun. Kampus ini luas. Pustakawan yang menjemput kami mengatakan, bahwa besok pagi, kami bisa ambil tram sendiri, tanpa dijemput. Kami menjawab, bahwa besok pagi, mungkin kami akan ambil cara jalan kaki saja, sekalian melihat kampus Mahidol dari dekat.
Setelah beberapa menit, kami sampai di Mahidol Learning Center.
Ruang kegiatan terletak di lantai 3 gedung Mahidol Learning Center (MLC). Agaknya gedung ini semacam tempat berkumpulnya mahasiswa untuk berkegiatan. Beberapa kantor organisasi mahasiswa juga ada di gedung ini. Di lantai satu, terdapat kantin yang bersih, dengan berbagai masakan pilihan, termasuk kedai makanan halal, serta mushola (Muslim Club) di lantai 2.
Ada mahasiswa yang berlatih menari, ada yang bersama-sama dalam jumlah banyak masuk dalam ruang semacal hall, dan berkegiatan di dalamnya. Tampak, sepatu mereka tersusun rapi di luar ruangan.
Kami naik ke lantai 3 menggunakan lift. Menuju ruang, registrasi, menerima kit, dan kemudian masuk ruangan. Hari pertama, bertemu dengan semua peserta, dan harus membiasakan diri berbicara dalam Bahasa Inggris.
Kami duduk satu meja dengan peserta dari Singapura (NUS), Universitas Chiang Mai Rajabat, dan Bhurappa University. Daftar peserta, silakan lihat di http://www.li.mahidol.ac.th/AUNILO2017/about-the-workshop/list-of-participants/ . Tidak semua peserta adalah pustakawan. Ada yang bagian teknologi informasi, dan ada juga dosen, atau kepala perpustakaannya. Untuk kepala perpustakaan, sepertinya mereka bergabung sejak putaran pertama, pada pertemuan para kepala perpustakaan yang tergabung di AUNILO.
###
Hari pertama
Hari pertama, dimulai dengan pembukaan dan pre-test. Pidato selamat datang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Mahidol, Dr. Wittaya. Dilanjutkan dengan pengantar MOOC oleh Dr. Vilas, kemudian sesi diskusi panel dengan pemateri Dr. Wittaya dan Dr. Vilas, dengan moderator Dr. Anutaria. (silakan klik di sini juga untuk informasi lain tentang Dr. Anutaria)
Sesi ini sangat menarik. Pembicara yang kesemuanya orang Thailand, yang tulisannya bukan tulisan latin, namun mampu mengantarkan materi dengan Bahasa Inggris dengan baik. Bahasa Inggris yang digunakan pun, dibuat sangat mudah dimengerti. Tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat, dengan intonasi yang jelas, serta menggunakan kosakata yang jamak diketahui.
—-
Pada sesi pengantar MOOC, kami dikenalkan pada apa itu MOOC, kenapa MOCC, dan apa bedanya MOOC dengan e-learning konvensional. Platform apa saja yang termasuk pada katori MOOC, apa peran pustakawan pada MOOC.
Slide materi diawali dengan berita yang berjudul “Vermont Medical School Says Goodbye to Lecture”. MOOC, merupakan kependekan dari Massive Open Online Course. Massive, berarti banyak partisipan yang bergabung dalam satu kelas di MOOC. Open berarti terbuka, dan bebas biaya, meskipun mungkin dalam memperolah sertifikat dikenakan biaya. Online Course adalah kegiatan yang dikenai predikat massive dan online tersebut. Massive, dan juga open menjadi kata kunci dari MOOC itu.
Sebelum MOOC, ada SPOC. SPOC kependekan dari Small Private Online Course, yang merupakan online course dengan peserta sedikit, serta private (terbatas orang tertentu).
MOOC dapat menggunakan berbagai platform, mulai dari edX, coursera dan lainnya. Pada sesi ini pula, kami dikenalkan sekilas tentang ADDIE model. Sebuah model sebagai guideline pengembangan MOOC.
Slide presentasi pertama, dapat diunduh di sini.
##
Sesi kedua, dilanjutkan dengan diskusi panel bersama Dr. Vilas, Dr. Wittaya. Sebelum diskusi, Dr. Wittaya menyampaikan pengalaman beliau terkait MOOC (unduh di sini). Kami tak menyangka, ternyata Dr. Wittaya telah memperoleh berbagai sertifikat dari berbagai course yang beliau ikuti di berbagai platform MOOC, baik di edX maupun Coursera. Di akhir presentasinya, beliau menggaris bawahi, “mungkin saya diangkat menjadi kepala perpustakaan Mahidol, juga karena saya dapat banyak sertifikat dari berbagai course di MOOC”. Pernyataan ini disambut tepuk tangan, sekaligus senyum salut dari para peserta.
Dr. Wittaya pernah mengikuti course tentang enterpreneurship. Beliau mengatakan alasannya karena di Mahidol ada dorongan tentang enterpreneurship. Artinya, selain karena interest pribadi, aspek lingkungan kerja juga menjadi pertimbangan kita mengambil tema dalam MOOC.
###
Sesi berikutnya dilanjutkan setelah makan siang. Waktu istirahat, kami gunakan untuk berdiskusi di ruang makan dengan peserta lain, semampu kami. Lalu kami sholat, dan kembali ke ruang pelatihan.
###
Sesi berikutnya berjudul “Your First Experience in Taking a MOOC Course”, bersama Dr. Anutaria. Pada sesi ini, kami dibagi dalam beberapa kelompok, sesuai meja. Kemudian kami diminta membuka course di edX, atau Coursera, atau platform lainnya. Kelompok pertama diminta menganalisis tentang rule pada course yang dipilih, kelompok kedua menganalisis tentang sistem evaluasi. Point-point ditulis dalam kertas post-it, dan ditempel di flipchart.
Setelah semua selesai, masing-masing kelompok diminta berpindah meja, dan mengkritisi kerja kelompok lain: tidak setuju, mengoreksi, atau menambahi.
Dengan sesi ini, kami diarahkan menganalisis sebuah course di MOOC. Silakan unduh slide materi ini di sini.
###
Sesi terakhir hari pertama, berjudul “MOOC Development with ADDIE Instructional Design Model”. Pemateri sesi ini, sama dengan pemateri sebelumnya, Dr. Anutaria.
ADDIE, pada sesi pertama telah disinggung oleh Dr. Vilas. ADDIE merupakan kependekan dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. ADDIE merupakan konsep dalam pengembangan MOOC. Analysis merupakan proses menentukan siapa target, pertimbangan, tujuan, dan durasi course yang akan dilaksanakan.
Design berisi kegiatan menentukan metode ujian/assesment, menentukan metode instruksionalnya, outline, media, serta aktifitas yang akan dibangun dalam course. Develop merupakan proses yang berisi pembuat media pembelajaran (video, audio dll), mengunggah materi ke dalam sistem, test dan meningkatkan kualitas course.
Implementation merupakan proses mempraktikkan MOOC. Mempraktikan secara online bersama anggota, memotivasi anggota (learners) dalam course, umpan balik secara berkelanjutan dan menganalisis keikutsertaan anggota.
Evaluation, meskipun diletakkan di terakhir, namun sebenarnya merupakan proses berkelanjutan sejak awal. Evaluation selalu dilakukan sembari proses berjalan. Menganalisis proses belajar, mengevaluasi faktor yang membuat berhasil, menganalisis masalah, dan membuat rencana peningkatan course diwaktu mendatang.
MOOC bukan sekedar proses belajar yang selama ini telah dilakukan, kemudian diselenggarakan secara online. MOOC merupakan proses yang massive (dengan jumlah peserta yang banyak), diselenggarakan secara terbuka, serta dilakukan dengan design instructional yang tepat.
Silakan unduh slide materi ini di sini.
###
Hari pertama selesai.
Bersambung…
(Haryanta & Purwoko)
Foto-foto hari pertama dapat dilihat di http://www.li.mahidol.ac.th/AUNILO2017/photo-gallery/aunilo-training-trainers-workshop-day-1/
Baca juga https://pustakawan.lib.ugm.ac.id/2017/08/mooc-belajar-dengan-banyak-peserta-tidak-terikat-waktu-2/