Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Forum Pustakawan UGM
  • Home
  • Pengurus
    • Ketua FP dari waktu ke waktu
  • Untuk Anggota
    • Daftar Anggota
    • Jadwal Kegiatan
    • Ingin mengirim tulisan?
    • Duta FP UGM
  • Silakan ajukan !
    • Tema kegiatan
    • Pertanyaan untuk FAQ
  • Download
  • Kegiatan FP UGM
  • Beranda
  • Tulisan ringan
  • page. 2
Arsip:

Tulisan ringan

Masa pensiun bukanlah masa ongkang-ongkang…

Tulisan ringan Tuesday, 4 July 2017

atas ijin penulis, disalin dari: http://prisekip.blog.ugm.ac.id/2017/07/04/pensiun-dijadikan-kegiatan-yang-belum-diraih/

PENSIUN DIJADIKAN KEGIATAN YANG BELUM DIRAIH.

Usia pensiun sama sekali bukan akhir masa berkarya, setelah tidak menjadi pustakawan bukan berarti hidup mereka selesai.Mereka memilih untuk terus tumbuh melampui masa- masa aktifnya sebagai pustakawan. Saat masih aktif kita masih tampak bugar mempunyai dedikasi yang penuh semangat, setelah pensiun kita akan berbeda rasanya kehilangan semangat hidup sepertinya, sepertinya merasa tidak berguna, tak tau merasa mempunyai pola pekejaan yang merasuk dalam diri kita. Tanpa persiapan yang memadai, kita bisa jadi akan mengalami keterpurukan, uang pensiun kalau tidak bisa dikelola, hidup ini akan menjadi susah, serba kekurangan kalau tidak hati- hati bisa menjadi sakit, banyak mengalami power syndrome, emosional, fenomena akan berlangsung, tetapi kegiatan social makin berkembang, setelah itu nanti akan terlihat kembali menikmati hidup setelah lepas dari pekerjaan rutin. Setiap Pustakawan akan mengalami proses penuaan secara fisik, merasa sudah lansia walaupun perlu menunjukkan tetap aktif, kadang sulit berkonsentrasi tidak bisa memahami lingkungan. Hampir, ketika masih menduduki jabatan dalam sepanjang karier yang melekat pada dirinya seolah – olah sulit dipisahkan itu kenang masa lalu padahal jabatan bagian hidup seseorang. read more

Librarian and Journalist in The Age of Internet and Big Data

BeritaTulisan ringan Friday, 20 January 2017

Tulisan ini merupakan tulisan Mbak Ira Fijayanti (Pustakawan SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta), salah satu peserta diskusi. Disalin di blog ini, dengan ijin penulis.

Ira bersama Ivan Fernandez. Sumber: koleksi Ira
Ira bersama Ivan Fernandez.
Sumber: koleksi Ira

Diskusi yang dilaksanakan di Ruang Seminar Perpustakaan UGM Yogyakarta pada Rabu, 18 Januari 2016 ini membahas kerja sama antara Pustakawan dan Jurnalis di era internet dan big data, dengan menghadirkan pembicara dari Associate Editor The Straits Times Singapore. Beliau Adalah Ivan Fernandez. Diskusi ini cukup menarik dengan topic utama yang membahas peran librarian dalam memenuhi kebutuhan informasi para jurnalis di era big data. dan menyajikan informasi yang berguna dalam bentuk cerita dengan content yang bisa di pertanggung jawabkan.
Seperti yang kita ketahui profesi jurnalis adalah orang yang menyajikan cerita atau pembuat story, sehingga dalam menyajikan sebuah story yang valid, benar, baik dan pas diperlukan data yang valid, maka dari itu seorang jurnalis dalam membuat story tidak bisa bekerja sendiri, dia membutuhkan pustakawan dalam menyediakan sumber- sumber informasi (information sources) yang valid, caranya adalah dengan knowledge sharing untuk membuat story menjadi tulisan yang tertata sehingga menjadi sebuah informasi.
Librarian, mampu membaca informasi ditengah- tengah over load informasi di era digital ini, mampu menemukan informasi dalam bentuk digital, dan mampu mengkurasi informasi, karena seorang jurnalis dia menayjikan naskah atau artikel dalam berbagai area atau bidang. Ketika seorang jurnalis akan menulis sesuatu dia setidaknya membutuhkan tiga orang atau sumber untuk menilai kesalahan dan kurangnya dimana sebuah artikel, karena dengan 3 perspektif akan menjadi bagus dalam membuat artikel yang adil dan tidak memihak.
Bagaimana mencari data dalam jumlah yang besar yaitu dari Big data, Big data bisa diperoleh dari kantor statistik, agen- agen pemerintah namun tidak serta merta hal tersebut dapat diperoleh dengan mudah karena dengan alasan keamanan. Padahal data mampu memperkuat sebuah tulisan menjadi valid. Sebagai contoh adalah kematian di rumah sakit yang diesebabkan oleh kesalahan dokter dan rumah sakit, kita melihat informasinya, kemudian menarik kesmpulan dari kejadian tersebut agar kedepannya hal tersebut tidak terjadi lagi.
Seperti yang telah kita ketahui di atas bahawa jurnalis dalam membuat artikel atau naskah tidak hanya membutuhkan satu sumber namun paling tidak membutuhkan tiga sumber yaitu reporter, data visual team spesailist, dan analisis data. Reporter berperan sebagai penacari berita, data visual team specialist adalah mereka yang bekerja untuk melihat dalam bentuk gambar, chart, sedangkan analisis data menyederhanakan sesuatu yang rumit agar lebih simple dan bisa dimengerti. Dengan demikian dalam menyajikan naskah jurnalis menstimulasi dirinya dalam bentuk pertanyaan, membubuhi pertanyaan dalam naskah agar lebih hidup.
Big data bisa membuat sebuah cerita menjadi kuat, librarian mengolah data menjadi valid, librarian menjadi temannya jurnalis. Disinilah letak peran dari pustakawan itu sendiri, membantu jurnalis dalam proses pencarian sehingga jurnalis menjadi confidence dalam tulisannya. Namun tidak serta merta semua institusi membuka data untuk public dengan alasan keamanan, sehingga hal yang menjadi tantangan adalah bagaiaman cara agar intitusi tersebut menjadi open ( terbuka) artinya berkolaborasi untuk mendukung pekerjaan sebagai jurnalis.
Jadi dari dskusi ini dapat disimpulkan bahwa, Jurnalis dan pustakwan bekerja sama dalam meyediakan story yang valid dimana ketersediaan data content yang ditulis menjadi kuat, pustakawan berperan dalam menyajikan data yang valid bagi jurnalis untuk menyediakan naskah yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan, peran dan tugas yang dilakukan oleh profesioanl dalam bekerja sehari- hari menuntut kebutuhan informasi tertentu. read more

Notulen Diskusi “Evaluasi e-Resources”

BeritaTulisan ringan Tuesday, 28 June 2016

Diskusi Evaluasi e-Resources

Rabu, 8 Juni 2016, Ruang Seminar Perpustakaan UGM Gedung L1 Lt 2

Diskusi Evaluasi e-Resources kali ini adalah kegiatan sharing pengetahuan dengan Arif Surachman, atas keikutsertaan beliau pada workshop  AUNILO  ( Asean University Network Inter Library Online) pada tanggal 26-27 Mei 2016 di Brunei Darussalam.

Diskusi dengan peserta  pustakawan dan tenaga perpustakaan UGM ini diawali dengan sambutan Kepala perpustakaan UGM, Dra. Nawang Purwanti, M.Lib.

Dalam sambutannya selain mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta Kepala Perpustakaan menyampaikan,  ada penurunan dana untuk berlangganan e-Resources untuk itu  perlu dan penting dilakukan langkah-langkah  strategis dan evaluasi terhadap e-Resources yang telah dilanggan. read more

Buku, Minat Baca dan Daya Belu (Wahyu Supriyanto @BernasJogja)

KlipingTulisan ringan Monday, 25 April 2016

Perpustakaan, DPR dan Literasi (Sri Rumani @Kedaulatan Rakyat)

KlipingTulisan ringan Monday, 25 April 2016

LITERSI INFORMASI : Keberlangsungan dari sekolah Sampai Perguruan Tinggi (Ahmad Djauzan)

BeritaTulisan ringan Tuesday, 12 April 2016

LITERSI INFORMASI : Keberlangsungan dari sekolah Sampai Perguruan Tinggi

Seminar Nasional Dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke 52

6 April 2016 , Diselenggarakan UPT Perpustakaan UNY

Oleh Ahmad Djauzan

Seminar ini mengahdirkan dua orang narasumber ;

Pertama Hanna Chaterina George – Latuputty, S.S., M.I.Kom, membawakan makalah dengan tema Literasi Informasi Di Sekolah: Penerapan POLA LISA untuk Menyelesaikan Karya Ilmiah Siswa kelas 12

Narasumber pertama sebelum memaparkan apa, mengapa dan bagaimana Literasi Informasi di sekolah, mengajak audiens untuk membandingkan definisi perpustakaan yang lama definisi perpustakaan yang baru: read more

Seminar “Literasi Informasi”, 6 April 2016 di UNY (Maryatun SE, MA)

BeritaTulisan ringan Friday, 8 April 2016

Pembicara 1: Hanna Chaterina George, S.S.,M.I.Kom

Mengangkat tema  Literasi Informasi di Sekolah: Penerapan POLA LISAuntuk Menyelesaikan Karya Ilmiah Siswa Kelas 12 Beliau memaparkan bahwa implementasi literasi informasi di sekolah-
sekolah menengah atas merupakan langkah-langkah terampil dalam menggunakan informasi untuk tugas penelitian sekolah  atau karya ilmiah serta menuliskannya dengan efisien, efektif dan beretika.

Keterampilan yang diperlukan siswa dalam kegiatan berliterasi informasi mencakup, antara lain:
1. Keterampilan membaca, termasuk membaca cepat, keterampilan untuk memahami kapan siswa pelu melakukan scanning danskimming.
2. Keterampilan menggunakan sumber-sumber informasi baik yang ada di perpustakaan sekolah maupun sumber informasi lainnya.
3. Keterampilan memilih, memilah, memahami serta mengambil intisari isi tulisan dari sumber-sumber informasi yang digunakan.
4. Keterampilan menulis, khususnya menulis ilmiah.
5. Keterampilan menggunakan informasi secara beretika.
POLA LISA menggambarkan program literasi informasi dalam tiga wilayah besar yang mencakup: read more

Dari PerpustakaanMenuju Indonesia Hebat(Roh Wahyu Widayati @BERNAS Jogja)

KlipingTulisan ringan Wednesday, 6 April 2016

Dari Perpustakaan Menuju Indonesia Hebat

Perpustakaan Sebagai Pilar Pembangunan Masyarakat (Purwani Istiana @Bernas Jogja)

KlipingTulisan ringan Friday, 1 April 2016

(1) Perpustakaan Bangun Karakter Bangsa (Roh Wahyu W @Bernas Jogja)

KlipingTulisan ringan Friday, 1 April 2016

1234
Universitas Gadjah Mada

Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Bulaksumur, Kotak POS 16, Yogyakarta, 55281
  Telepon: (0274) 513163
  Faks. (0274) 513163
  E-mail: library@ugm.ac.id
  Whatsapp: 0811 2944 064

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju